Sabtu, 30 Maret 2013

Buffon: Kami Ingin Balas Kekalahan di Turin

Turin - Kiper sekaligus kapten Juventus, Gianluigi Buffon, mengakui bahwa timnya belum melupakan kekalahan dari Inter Milan di Turin. Juve pun bertekad untuk membalas hasil buruk tersebut.

Juve dipermalukan Inter di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor 1-3, November silam. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Arturo Vidal, Bianconeri akhirnya kalah setelah tim tamu membalas lewat gol-gol Diego Milito (dua gol) dan Rodrigo Palacio.

"Kami belum melupakan pertandingan itu. Mereka superior atas kami dan pantas menang," aku Buffon kepada Sky Sport Italia.

Juve akan gantian bertandang ke Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (30/3/2013) malam WIB. Tak mau jadi pecundang lagi, 'Si Nyonya Tua' bertekad membalas kekalahan mereka.

"Kami ingin membuat comeback yang bagus karena kekalahan itu masih jelas teringat," kata Buffon.

Derby d'Italia: Adu Gengsi Dua Allenatore Muda

Liga Italia sudah tidak menarik, katanya. Liga yang terlambat untuk melakukan regenerasi dan dipenuhi oleh pertandingan-pertandingan bertempo lambat yang dilakukan oleh pemain-pemain tua.

Apalagi jika dikaitkan dengan prihal transfer. Alih-alih mengimpor pemain-pemain bintang seperti era 1990-an, Seri A malah ditinggalkan banyak pemain bintangnya. Zlatan, Veratti, dan Lavezzi sudah ditarik oleh PSG, sementara Sanchez diambil oleh Barcelona. Bahkan pemain sekelas Sneijder pun kini berlabuh di negara Turki, lepas dari tangan Massimo Moratti sang pemilik Inter Milan. Maka ketika pemain yang sudah lewat dari masa keemasannya, seperti Dimitar Berbatov, lebih memilih bermain untuk Fulham ketimbang Fiorentina atau Juventus, tak banyak orang yang keheranan. Ya, liga ini memang sudah tak lagi menarik perhatian dunia.

Namun, di balik meredupnya lampu sorot yang menyinari liga ini, ada satu hal yang konstan dilakukan oleh Seri A: regenerasi pelatih. Sementara Manchester United dan Arsenal masih mengandalkan Alex Ferguson dan Arsene Wenger, dan Bayern Munich berpaling pada Pep Guardiola, baik Juventus, Inter Milan, AC Milan, Fiorentina dan banyak klub lainnya sudah berani mempercayakan kursi kepelatihan pada generasi baru.

Lewat bukunya, “The Italian Job”, Gianluca Vialli sempat menjelaskan masalah regenerasi ini. Berbeda dengan Inggris, mereka yang menjadi pelatih di Italia memang memiliki cakupan tugas lebih sempit. Dengan adanya posisi sporting director, mereka tak mengurusi kesinambungan tim, kebijakan pemain muda, atau tetek bengek masalah transfer.

Karena itu tak heran jika banyak pemilik klub dengan mudah memecat para allenatore. Dan tak aneh pula jika di pertengahan musim lalu saja ada 10 klub yang sudah mendapatkan pelatih baru. Mengganti pelatih dianggap memiliki risiko rendah karena tidak mengganggu kontinuitas perkembangan klub.

Di satu sisi, hal ini terdengar janggal. Namun, dengan kondisi seperti ini lah Seri A, selain karena memiliki Coverciano, mendapatkan banyak pelatih-pelatih baru. Dengan ancaman mudah untuk dipecat dan diganti, para pelatih Seri A harus terbiasa bekerja di bawah tekanan untuk mengantarkan hasil maksimal. Tak ada waktu untuk bereksplorasi dan tak ada ruang untuk bersembunyi di balik kurangnya pengalaman melatih, atau usia yang masih muda. Seri A bagaikan kawah candradimuka untuk mereka-mereka yang ingin menguasai seni melatih sepak bola.

Tapi perputaran yang tinggi dalam hal kepelatihan juga berarti klub-klub besar yang membukakan jalan untuk para pelatih muda, walau dengan pengalaman ‘hanya’ dari klub kecil. Milan memberikan kesempatan bagi Allegri untuk lompat dari Cagliari, sementara Montella mendapatkan pengalamannya di Catania sebelum melatih Fiorentina. Tak ada kata malu bagi klub-klub besar ini untuk merekrut pelatih dari klub papan bawah, atau bahkan dari Seri B.

Hal ini lah, terutama, yang membedakan Seri A dan Liga Inggris. Hegemoni Ferguson dan Wenger di MU dan Arsenal, serta Abramovich yang cenderung mengikat pelatih berpengalaman, menjadikan pelatih muda Inggris minim pengalaman di level tertinggi. Baru-baru ini saja lah pelatih muda seperti Brendan Rodgers atau Andres Villas Boas (dengan catatan sudah membawa Porto juara) mendapatkan tempat di klub sekelas Liverpool atau Tottenham Hotspur.

Di antara pelatih-pelatih muda yang kini menukangi klub-klub Seri A, Antonio Conte dan Andrea Stramaccioni jadi dua nama yang akhir-akhir ini sering diperbincangkan publik Italia, walau dengan nada yang berbeda.

Conte lagi-lagi membuktikan kehandalannya dalam melatih dengan memantapkan posisi Juventus di puncak klasemen, sementara Staramaccioni baru saja menempuh masa-masa kritis dengan Inter Milan.

Jika Sporting Director Juventus, Fabio Paratici, tak bisa membayangkan Juventus tanpa Conte, nasib berbeda harus dialami Stramaccioni. Dengan mudahnya Moratti bergurau lewat telepon pada Strama bahwa ia sedang berbicara dengan Mircea Lucescu (pelatih Shakhtar Donetsk yang digadang-gadang menggantikan Strama). Walau Stramaccioni berkilah bahwa gurauan ini menunjukkan kedekatannya dengan Moratti, makna tersiratnya bisa ditangkap oleh banyak orang: “segera berbenah, atau bersiap-siaplah untuk diganti”.

Antonio Conte

Jika Gianluigi Buffon dan Andera Pirlo pernah mengatakan bahwa Antonio Conte adalah pelatih terbaik yang mereka punya, maka tentu pujian ini bukan main-main. Baik Buffon maupun Pirlo membawa titel juara dunia di bawah Marcello Lippi, dan Pirlo pernah dapat 2 kali gelar Liga Champion dengan Ancelotti. Buffon bahkan pernah dilatih oleh salah seorang pelatih terbaik Italia sepanjang masa, Fabio Capello.

Menurut Pirlo sendiri, kelebihan Conte adalah pada ketelitiannya dalam mempersiapkan pertandingan dan pada caranya menyampaikan sesuatu sehingga keinginannya sampai pada para pemain Juventus. Sebelum pertandingan, ia biasa menyaksikan video lawan-lawannya untuk mencatat kelebihan dan kekurangan mereka. Conte pun bahkan mengatur makanan apa yang jadi asupan timnya sebelum pertandingan.

Di bawah Conte, Juventus sendiri lebih memfokuskan pada passing-passing pendek dan pergerakan tim. Ia ingin melihat Juvetus yang fasih melakukan possession football dan mampu untuk membangun serangan dari lini belakang. Conte juga membentuk timnya agar tetap memainkan bola-bola mendatar. Kemampuan teknikal yang baik dalam mengolah bola ia satukan dengan kekuatan fisik dan kecepatan dalam menghalau serangan lawan.

Selain itu, lini belakang Juventus pun acap kali mengundang lawan-lawannya dalam bertahan. Ini dimaksudkan agar lini depan memiliki ruang yang dapat dieksploitasi saat melakukan serangan balik.

Dalam situasi bahaya, atau saat lawan masih melakukan tekanan di areal bertahan Juventus, Conte pun tetap meminta ketiga center-back untuk secara tenang menggiring bola ke areal tengah lapangan. Pirlo, Vidal, atau Marchisio kemudian dengan hanya satu-dua sentuhan mengirimkan bola kepada pemain sayap, yang dengan kecepatannya akan mengisi ruang-ruang yang ditinggalkan lawan.

Namun, di balik semua itu, salah satu kelebihan Conte lainnya adalah kemampuannya meningkatkan mental pemain Juventus. Sebagai pemain dan mantan kapten, Conte sendiri memang dikenal karena mentalitasnya yang tak mau kalah. Bahkan, sebagai bahan ‘tugas akhir’-nya di Coverciano, Conte menuliskan tentang metodologi psikologis sebagai pelatih.

Tak heran di bawah asuhannya, Juventus menjadi tim yang padu dan seakan tak (mau) mengenal kata kalah. Hal ini juga diakui oleh Buffon sekembalinya Conte ke pinggir lapangan setelah terkena sanksi larangan 4 bulan.

Menurutnya, walau Massimo Carera dan Angelo Alessio mampu memberikan instruksi dengan baik, mereka tak mampu menggantikan kehadiran Conte. “Adanya Conte di ruang ganti menjadikan kami tak mungkin untuk bermain dengan tidak fokus,” ujar kiper berusia 35 tahun tersebut.

Andrea Stramaccioni

Berbeda dengan Conte yang mendapatkan pengalaman dari melatih tim-tim kecil, Stramaccioni memiliki jalur kepelatihan berbeda. Di usianya yang masih 37 tahun, ia sudah dipercaya untuk menukangi Inter Milan berkat prestasinya bersama tim muda Inter menjuarai Next Gen Series. Bahwa Stramaccioni belum memiliki pengalaman baik bersama tim Seri A maupun Seri B, jadi risiko yang diambil oleh Moratti.

Walau kini terlihat sedang terpuruk dan kehilangan status “special two”-nya, sebenarnya prestasi Stramaccioni bisa dibilang tidak buruk-buruk amat. Pada 26 Maret lalu ia tepat setahun menjadi pelatih Inter Milan, menjadikannya pelatih ketiga terlama di Inter semenjak 2004 (setelah Roberto Mancini dan Jose Mourinho). Bermain untuk Massimo Moratti dan Inter memiliki tantangan tersendiri sehingga sulit untuk membandingkan prestasinya vis-à-vis dengan Conte.

Contohnya saja masalah Wesley Sneijder. Meski dulu memiliki pemain berbakat asal Belanda ini ditangannya, Strama sendiri tak leluasa untuk memainkannya. Proses negosiasi kontrak antara Sneijder dan Inter Milan membuat Strama acap kali harus mengeluarkan Sneijder dari tim.

Terlepas dari tetek-bengek di luar lapangan, rekor Stramaccioni dengan Inter sendiri tergolong lumayan. Selama satu tahun ia telah menangani 54 pertandingan Inter Milan, dengan catatan 29 kali menang, 10 imbang, dan 15 kali kalah. Nilai yang sebenarnya cukup baik mengingat ia tak berpengalaman sama sekali melatih tim di Seri A.

Sama seperti Conte, Strama sendiri terkenal karena detail dalam mempersiapkan pertandingan. Bahkan, bisa dibilang terlampau detail. Salah satu kritik yang sering ditujukan padanya adalah tim yang ia bentuk tak memiliki identitas karena terlampau sering berganti formasi. Memang, Strama sendiri berulang kali mengganti strategi Inter tergantung siapa lawan yang dihadapi.

Namun kritik yang sekarang ia hadapi pernah jadi pujian untuknya. Hingga bulan November, atau hingga ia mengalahkan Juventus, kemampuannya untuk menggonta-ganti taktik sering dianggap salah satu kehebatannya dalam melatih. Bahwa kini ciri khasnya melatih kini dipertanyakan, tentu memerlukan satu perspektif tersendiri untuk menjawabnya.

Derby D’Italia

Malam ini, Conte dan Stramaccioni akan dipertemukan dalam salah satu derbi terpanas, yaitu Derby d’Italia. Di pertemuan sebelumnya, Stramaccioni sendiri jadi pelatih pertama yang berhasil mengalahkan Juventus di kandangnya sendiri, dan mengakhiri 49 pertandingan tanpa terkalahkan Juventus.

Saat itu Inter berada di posisi kedua, sedang mengintai Juventus, dan dianggap mampu memberikan persaingan ketat dalam perebutan scudetto. Strama pun kemudian dinobatkan sebagai “The Special Two” dan dianggap sebagai salah satu pelatih paling berbakat di Italia. Tapi apa lacur. Setelah Derby d’Italia, prestasi Inter justru semakin merosot. Mereka pun kini duduk di posisi 7 klasemen sementara, terpaut 18 angka dari Juventus.

Sebagaimana pertemuan pertama, Derby d’Italia malam ini tentu jadi ajang perebutan gengsi bagi kedua pelatih muda ini. Stramaccioni akan coba mengulangi kesuksesannya dalam mengalahkan Juventus, dan membuktikan bahwa ia tak kalah dengan Conte. Sementara Conte pun ingin membalaskan dendam karena rekor tak terkalahkan Juventus dipatahkan oleh Stramaccioni.

“Derbi adalah sepak bola itu sendiri: kenangan tentangnya, emosi yang ditimbulkan, kebahagiaan, kesedihan, bahkan perasaan putus asa. Derbi adalah tentang itu semua,” ujar Massimo Moratti mengenai Derby d’Italia. Pelatih mana yang akan mendapatkan kebahagiaan dan pelatih mana keputus asaan hanya akan terjawab malam ini dalam laga di Giuseppe Meazza, Sabtu (30/3/2013) malam WIB. Patut ditunggu

sumber : http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2013/03/30/144436/2207286/1480/derby-ditalia-adu-gengsi-dua-allenatore-muda?b99220170

Jumat, 29 Maret 2013

sofskill bahasa indonesia


Karangan ilmiah dan non ilmiah adalah

Ilmu Pengetahuan (ilmu yang ilmiah) adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah.

Misalnya: “Kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu”

Ilmu Non Pengetahuan adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di alam pikiran manusia secara deduktif dan analitik.

Misalnya: pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika dan sebagainya

Ini detail perbedaan ilmiah dan non ilmiah
1. Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.

2. Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.

3. Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:

* Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).

* Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.

* Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.

* Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.

* Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci

Wacana Ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan, yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis-analitis.

contoh wacana ilmiah :

* Menyusun sebuah kamus yang benar-benar lengkap sehingga dapat disebut sebagai kamus lengkap memang sangat berat. selain dibutuhkan pikiran, tenaga, waktu, serta biaya yang hampir-hampir tidak dapat dibatasi, ada hal lain yang menjadi syarat kelengkapan itu.

contoh wacana semi ilmiah :

* Wacana semi-ilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual, yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering “dibumbui” dengan opini pengarang yang kadang-kadang subjektif.


Contoh Wacana Ilmiah :

Mengenal Kanker Serviks - Penyakit Kanker Leher Rahim

Kanker servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis penyakit ini banyak dialami oleh kaum hawa (wanita). Saat ini, kanker serviks menjadi penyebab kematian wanita nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Namun dalam kurun waktu setahun ke depan diprediksi kanker leher rahim akan menjadi penyebab kematian wanita nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini dan pengobatannya. Akan sangat menakutkan..

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kangker serviks merupakan penyebab utama kematian. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata. Maka waspadalah !

1. Apa itu kanker serviks? - Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.

2. Seberapa berbahaya penyakit ini? - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.

3. Apa penyebabnya? - Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

4. Bagaimana penularannya? - Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

5. Apa saja gejalanya? - Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.


sumber: www.infoceria.com
Source :

Menganalisis sebuah kasus
Berita Sepak Bola kali datang dari sepakbola dalam negeri, yaitu mengenai Nurdin Halid berkomentar masalah kisruh PSSI, mantan ketua umum PSSI tersebut mengakatan bahwa KLB (Kongres Luar Biasa), merupakan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ditubuh PSSI yang tidak kunjung usai.
KLB merupakan jalan keluar satu-satunya untuk menuntaskan masalah kisruh PSSI, dan KLB merupakan suatu wadah untuk melakukan suatu evaluasi, bukanlah untuk menggulingkan Ketua PSSI”, papar mantan Ketua PSSI yang penuh kontroversi ini, dalam konfrensi pers, di Batu, Malang.
Dalam KLB tersebut, Ketua dapat menjelaskan apa dan bagaimana yang sebenarnya terjadi dalam suatu masalah. “Dan ini adalah moment yang tepat untuk membenahi PSSI dan persepakbolaan dalam negeri”, tegas Nurdin.
Nurdin Halid mengaku prihatin dan sedih terhadap masalah ditubuh PSSI, yang semakin kacau.
Awalnya ia berharap dengan digantinya Ketua Umum PSSI yang sebelumnya dijabat olehnya, kinerja PSSI semakin bagus dan maju, dan tidak terjadi permasalahan yang berkepanjangan seperti saat ini.
Ternyata yang yang terjadi malah sebaliknya, PSSI semakin kacau dan masalah yang terjadi di tubuh PSSI semakin susah dikendalikan, karena banyaknya kebijakan PSSI yang melanggar statuta.
Nurdin Halid mengungkapkan kekecewaannya, karena apa yang dibangun dan dibina selama bertahun-tahun lamanya, dikacaukan atau dirusak dalam sehari saja.
Oleh karenya, jalan keluar dari semua masalah yang selama ini di tubuh PSSI, adalah dengan menyelenggarakan KLB, tergas Nurdin.
Ketidakharmonisan ditubuh PSSI bermula dari KSN (Kongres Sepakbola Nasional) yang dilangsungkan di Malang, dimana ketika kepemimpinan Nurdin halid, Liga Indonesia terbagi menjadi dua, yakni LPI(Liga Primer Indonesia) dan LSI(Liga Super Indonesia).
Karena adanya LPI, tiga klub LSI akhirnya hijrah ke Liga yang digagas oleh Arifin Panigoro tersebut, antara lain Persema Malang, Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar. Atas tindakan tersebut, ketiga tim yang hijrah ke LPI, dicoret dari daftar PSSI, kecuali PSM Makassar.
Dan selanjutnya sebagian anggota PSSI yang dimotori Arifin Panigoro, menyelenggarakan Kongres yang bertempat di Solo. Dari Kongres tersebut terpilih lah Djohar Arifiin sebagai Ketua PSSI yang baru menggantikan Nurdin Halid. Persoalan ditubuh PSSI bukannya tuntas, justru semakin kacau dan berkepanjangan hingga saat ini.

sumber : http://bolapojok.info/liga-indonesia/nurdin-halid-berkomentar-masalah-kisruh-pssi.html


Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
·         Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
·         Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.


Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
·         Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
·         Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.


Kamis, 28 Maret 2013

uang berputar

Uang dunia berputar pertama kali karena adanya bank yang sebagai tempat pertama terjadinya perputaran uang. Kemudian uang tersebut akan terus berputar ke lingkup yang lebih luas. Berikut adalah contoh kasus terjadinya perputaran uang dunia.

Seseorang bernama A telah menghimbun kekayaan/menabung uangnya ke bank dan ia akan mendapatkan bunga selama menabung sebesar i1 . Agar bank mendapatkan keuntungan maka bank tersebut memutar uangnya dengan cara memberikan pinjaman kepada orang yang memerlukan uang (bernama B). Si B juga dikenakan bunga atas pinjamannya sebesar i2, bunga ini lah yang akan menjadi keuntungan bagi bank; Keuntungan Bank = i2-i1.

Demi mengurangi resiko misalnya interest spread, Bank SITI bekerja sama dengan A membuat PT yang bernama  PT.  ITIS yang sebagai leasing untuk PT. Astra Honda Motor yang membuka bisnis pembelian motor kredit.  Masyarakat yang akan membeli motor secara kredit melakukan pinjaman uang pada bank, maka pada saat itulah bank mendapat bunga sebesar i4.

Namun, demi mengurangi resiko yang terjadi karena takut Bank SITI mengalami kebangkrutan karena terjadinya kematian Si B. Maka Bank SITI melakukan penanaman saham pada Pasar Modal agar mendapatkan bunga sebesar i3.

Salah satu upaya bank dalam mengurangi resiko yaitu bekerja sama pada PT. XYZ yang sebagai Asuransi untuk Si B. PT XYZ harus membayar premi asuransi sebesar Rp. 20.000,-/bulan dengan UP = Rp.  20.000.000,- serta melakukan penjualan saham untuk mendapatkan Deviden dan Capital Gain.

Namun PT XYZ pun melakukan kerjasama dengan PT KLM yang sebagai Reasuransi. PT. KLM membayar premi = Rp. 80.000,-/bulan dengan UP = Rp. 80.000.000,- serta melakukan kerja sama dengan perusahaan Luar Negeri yaitu OPQ dimana perusahaan tersebut sebagai Retrocessi agar PT.KLM membayar premi = Rp. 20.000,-/bulan dengan UP = Rp. 20.000.000,-.

Sedangkan OPQ sebagai perusahaan asing di Indonesia harus membayar premi sebesar Rp. 60.000,-/bulan dengan UP = Rp. 60.000.000,-. Untuk membayar premi tersebut maka OPQ membuat 3 PT yaitu OP, OQ, PQ cara membeli saham pada Pasar Modal sebesar 20% pada masing-masing perusahaan.

Maka dari situlah uang kembali lagi dan terus berputar.