Senin, 08 Oktober 2012

softskill perilaku konsumen

NAMA IGNATIUS TEGUH PRABOWO KELAS 3EA16 NPM 13210384 Teori perilaku konsumen yang berkembang sebelum periode tahun 1960-an didasarkan pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimumkan kepuasan (utilitas). Pada menentuan kuantitas tersebut, konsumen dihadapkan pada kendala pendapatan dan harga komoditas. Sementara itu, preferensi dan variabel yang lain dianggap tetap atau konstan yang disebut dengan istilah ceteris paribus. Para ahli berpendapat mengenai definisi Perilaku Konsumen, sebagai berikut ; 1.Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979:6) menjelaskan bahwa : “Consumer behavior are acts, process and social relationship exhibited by individuals, groups and organizations in the obtainment, use of, and consequent experience with products, services and other resources” 2.David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984:6) mengemukakan bahwa : “Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquaring, using or disposing of good and services” 3.Menurut Solomon (2007) , It is study of the processes involved when individuals or group select, purchase, use, or dispose of products, services, ideas, or experiences to satisfy needs and desires. Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu: •Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan. •Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berfikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik. •Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan Sedangkan peran perilaku konsumen bagi lembaga pendidikan dan perlindungan konsumen adalah untuk mengetahui dan mempengaruhi konsumen; yakni untuk membantu konsumen dalam memilih komoditas dengan benar, terhindar dari penipuan serta menjadi konsumen yang bijaksana.Peran perilaku konsumen bagi organisasi pemerintah dan politik adalah sebagai dasar perumusan kebijakan publik dan perundang-undangan untuk melindungi konsumen. Ditinjau dari pengambilan keputusan, konsumen terdiri atas konsumen potensial (Potencial consumer) atau calon konsumen dan konsumen yang sudah melakukan pembelian (Effective Consumer).ada dua alasan mengapa perilaku konsumen perlu dipelajari : konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran,perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Sementara itu, profesi yang relevan dengan kajian perilaku konsumen antara lain adalah manajer, birokrat, produsen, peneliti , konsultan dan banyak profesi yang lain contoh : saya mengambil contoh perusahaan yang bergerak di bidang fotokopi. saya meppersiapkan peralatan-peralatan yang di gunakaan dari mesin fotokopi dll. saya mengambil tepat yang strategis supaya para konsumen bisa menikmati layanan kami. kenapa saya bmengambil contoh ini karena saya rasa bisnis ini angat menguntungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar